gravatar

Cerita telat seputar Lebaran (2)

Sub judul : Tong ... !! Tong ... !!

Mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1429 H adalah mudik pertama bagi md sekeluarga, karena pada tahun inilah Alloh memberikan karunia sebagai salah satu keluarga baru yang mecoba membina masa depan calon generasi robbani yang akan datang.(gubrak !!!)

Pada hari kamis pagi ba'da subuh kami berangkat ke kediaman Keluarga Cepu, diantar oleh Bp. Imam sekeluarga karena pada saat yang sama ingin menyambung silaturrohm pula di Keluarga Kediri, md haturkan banyak terima kasih kepada Keluarga Bp. Imam (yang nganter) dan Keluarga Bp. Ibnu (yang punya mobil).
Hampir 5 hari kami menghabiskan waktu mudik di Keluarga Cepu, di sini kami menyambung silaturrohim dengan keluarga dekat. Selama mudik ini banyak pengalaman baru, terutama bagi kami sebagai keluarga baru lagi keluarga muda.
Kesan yang didapat begitu mendalam, namun md tidak menceritakan hal ini namun perihal kepulangan md sekeluarga ketika balik ke Solo aja (cerita di cepu lain kali aja yah, kalo sempat).
md mengambil route Cepu-Semarang-Solo dalam jalur balik ini, dikarenakan kehabisan tiket travel, juga keinginan untuk mencari suasana baru disamping jalan-jalan. Rute Cepu-Semarang ditempuh menggunakan kereta. md sekeluarga harus berangkat ba'da subuh untuk menaiki kereta yang dimaksud.
Berhubung istri tercinta baru melalui tahap trimester I, jadi harus hati-hati dalam segala hal, harapannya semoga mendapat tempat duduk di kereta, mengingat ini adalah hari-hari sibuknya kepulangan para pemudik kembali ke kota tempat bekerja. Walaupun waktu tempuh rute Cepu-Semarang cukup dengan waktu 3 jam perjalanan, namun sangat riskan kalo istri sampe berdiri. (md ingat ketika mengantarkan salah satu keponakan ketika perjalanan balik ketika naik kereta sedang ia tidak dapat tempat duduk, sungguh sangat melelahkan dan tentunya sangat kaseehan, :( )
Kereta datang terlambat 1/2 jam (bukan berita baru), dan penuggu kereta udah berjejalan, "waduh dapat tempat duduk kaga ntar nie", pikir md. Ketika gerbong demi gerbong melewati hadapan kami, sekilas md tenang karena gerbong masih ada yang kosong, walau tidak banyak)
Singkatnya, melalui perjuangan berat, akhirnya md dapet 1 bangku kosong digerbong pertama (Alhamdullah, yang penting istri tidak sampe berdiri).
Stasion tempat tujuan kereta adalah Staion Poncol, namun md menganggap jaraknya terlampau jauh dari Terminal Bus Terboyo, jadi md berinisiatif untuk turun di Stasion Tawang, namun dengan catatan harus cepet-cepet turunnya sebelum kereta berangkat lagi. Karena memang bukan tujuan resmi, maka kereta berhenti cepat dan subhanallah, tidak ada tangga untuk penumpang (jadi penumpang harus loncat ke bawah, "waduh cilaka !!. Istri khan harus dijaga" pikir md. Namun situasi tidak seperti diharapkan, dengan terpaksa istri harus loncat kebawah, lagi harus buru-buru. md berharap, "moga istri tidak knapa-knapa".
Alhamdulillah, semua turun dengan selamat, sempat md khawatir karena istri harus loncat juga. "payah md nie" batin md.
Untuk meredakan suasana, eh menenangkan pikiran, sengaja md tidak buru-buru keluar dari stasion, kemudian istirahat duduk-duduk sambil melihat kondisi badan md dan istri.
md cari tempat duduk, kemudian melihat sekitar. Ternyata di hari terakhir operasi ketupat masih ada polisi yang berjaga-jaga di dalam stasion. Sekilas md merasa tenang karena bakal tidak ada preman dalam perjalanan pulang nie. Cuma masalahnya tinggal 1 (md sendiri !!)
Alhamdulillah, md diberi perawakan yang mirip amroizi (maka tak heran ketika silaturrohim di Keluarga Cepu tak sedikit orang merhatiin kearah md sambil bilang ada amroizi, wedew .. takut juga lama-kelamaan).
md ngajak istri untuk segera pulang dengan naik bus. sebelum keluar dari stasion kereta, md liat di depan ada kerumunan baru, polisi berseragam lengkap lagi melihat sepakbola di tv yang dipasang di stasion. Nah posisi md beserta istri ada dibelakang mereka. Sedang dikanan md ada polisi senior yang duduk-duduk sambil bercanda. md katakan kepada istri agar tenang aja, toh tidak akan ada penggeledahan hanya karena md bertampang amroizi, (padahal kata istri md lebih ganteng loh .. enak aja disamain ama amroizi).
Posisi polisi senior udah terlewat tinggal melewati kerumunan polisi di depan. "Polisi demam bola juga" pikir md. nah ketika melewati kerumunan polisi tersebut, ternyata ada suara dari salah satu polisi senior " Tong ... !! Tong ... !!". Maka dengan sekejap, polisi-polisi yag tadinya melihat sepakbola kemudian membalikkan badannya dan serta merta melihati md dari atas hingga kebawah. "Tenang za ..!! Tenang za ..!! mas udah biasa beginian" md bilang begitu bias istri tidak panik. Bayangkan dapet suami yang dijadikan target kepolisian apa kaga berabe tuh para istri ..
Inalloha ma'ana. akhire semua berlalu, dada yang nyesek kembali lega ... Istri jadi tenang .. sambil becanda md bilang ke istri ." ini baru tahap awal loh .. lagi masih di semarang belum ke solo dan di luar masih banyak polisi !! wekekeke"
Akhirnya md sekeluarga keluar dari stasion, dan menuju ke kampung solo naek bus. Dalam hati md bilang "Paranoid banget pak polisi, huh!!"

Perjalanan ke stasion bus Terboyo semarang ?? lain kali aja ceritanya, yang pasti lebih seru .. wekekek

by : md

gravatar

wah..seru juga tuh kayaknya ceritanya. masih ada cerita2 serupa? boleh dong diposting beserta solusinya...pasti oke...ditunggu ya...
Trus skr jenggot msh panjang?

gravatar

Hahahahaha.....
Gak pape kok md, aQ jg klw di jalan di kirain surya saputra ma genta...
klw ade fans berat mereka bs brabe....