gravatar

Kutitipkan anak-anakku padamu...

Sedulur-sedulurku..
Zaman memang sudah banyak berubah..

Dulu mbah putri dengan anak 10 (bener ya, koreksi kalo salah), tanpa pembantu, bisa merawat dan memberi kasih sayang kepada anak-anaknya. Bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anaknya.. terbukti kan.. ada yang sampe S2 (or S3 ada ya mbah..?).. Bener-bener hebat… dulu resepnya apa mbah..?




Kalo saja mbah Putri masih ada, kira-kira beliau bilang apa ya? Nasehat apa yang kira-kira akan beliau sampaikan kepada anak cucu nya supaya bisa meniru beliau… kami butuh nasehat itu..

Soalnya saat ini saya baru bisa merasakan, asli !, betapa menyenangkan punya keluarga sendiri dan sekaligus betapa repotnya… padahal anak baru dua….
Apalagi saat ini saya dan suami harus bekerja dan jauh dari saudara-saudara…
Harus dititipkan kemana anak-anak kami.. dan pasti pikiran kami tertuju pada orang lain yang bisa membantu kami. Orang menyebutnya “pembantu’, kalau saya kurang ‘sreg’ dengan sebutan itu, kesannya seperti merendahkan. Karena pekerjaan-pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang tidak bisa dianggap sepele. Misalnya hanya sekedar cuci piring, tapi coba kalo piring seharian tidak dicuci, apa rumah gak kaya’ kapal pecah? Maka saya lebih suka menyebutnya ‘mbak yang membantu kami di rumah’, gak tau beda atau tidak, yang pasti kami lebih ‘sreg’ dengan sebutan itu.

Mereka bukan saudara kami.. mereka juga tidak kenal kami… tapi mereka mau membantu kami dalam urusan rumah tangga, juga termasuk merawat anak-anak di rumah… alangkah baiknya kan? Sebenarnya kami tidak tega juga meninggalkan anak-anak kami di tangan orang-orang yang kami tidak kenal baik. Tapi selain ada referensi dari kenalan tentang mereka (kalau mereka orang baik-baik), selebihnya kami pasrahkan kepada Allah, Robb yang Maha Melindungi…

Karena itu, untuk mbak yang membantu kami di rumah..
Kami titipkan anak-anak kami sementara di rumah selagi kami bekerja…
Kami titipkan tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu di rumah..
Kami titipkan tawa canda anak-anak kami di rumah..
Kami titipkan senyum dan tangis mereka di rumah..
Semoga Allah membalas segala amalan mbak…
(kok jadi puitis gini sih..?)

Curhat ibu yang bekerja …
Tuban, 16 Oktober 2008

gravatar

hiks...hikss....hiksss.....
Jadi terharu....
Jadi pingin pulang ke bekasi ktmw ibu.....
hiikkkssss....hiksss....hikkssss.....

gravatar

dibutuhkan, mbak eh "ibu-ibu yang mau membantu"
syarat : Sudah pernah mempunyai atau mengasuh anak, muslimah berbadan sehat dan jujur
Untuk turut membantu pekerjan rumah tangga.
hiks, tp beneran loh

gravatar

jadi inget embah...(selalu) hiks..hiks..hiks..:-((
memang kita membutuhkan "embak2" tsb.mereka pun butuh kita maka kita jalin saling pengertian dan pembelajaran, tidak ada yang sempurna sebagaimana kita.

gravatar

m'prat mengatakan...
"kutitipkan anak-anakku padamu..." diganti menjadi "kutitipkan anak-anakku pada-Mu" pasti beres!!