gravatar

banyudono dan Ketika Cinta Bertasbih

Hari itu md iseng-iseng mencari info mengenai Kota Solo, melalui media internet md coba browsing berita terakhir. Biasanya untuk kegiatan ini, md cukup membaca koran solopos langganan kantor. Namun dikarenakan rasionalisasi anggaran, maka kantor menetapkan kebijakan untuk tidak berlangganan koran tersebut sedari bulan terakhir ini.
Setelah acara SIEM dan pameran budaya dunia internasional pertama yang diadakan di Kota Solo, rasanya tidak ada acara lagi yang menarik bagi md dari berita yang didapat. Sambil lalu, md mencuba mencari kabar Kota Solo lewat dunia bloger. ternyata belum banyak blogger dari Kota Solo yang memblowup kota ini. Setelah berputar-putar, md mencari informasi Kota Boyolali. "Solo yang menjadi induk kegiatan di Kotamadya Surakarta aja sepi dari pemberitaan, apalagi Boyolali ?? Pasti lebih sepi lagi", pikir md. Lanjutnya md mencuba mengecek domain banyudono.blogspot.com. "Pasti belum ada yang pake" md tegaskan diri sendiri dengan mendaftar banyudono sebagai nama awal blognya.
Ternyata benar, banyudono sebagai desa dan kecamatan tempat tinggal keluarga besar hadiwiryanan belum dipake namanya. "Sip, mulai sekarang banyudono akan dikenal lebih di dunia internet, khususnya dunia bloging". md kemudian mencuba mencari artikel menganai asal usul nama banyudono. Dalam setiap nama daerah di Indonesia atau tentunya dunia, ada sebab musababnya yang melatar belakangi mengapa nama itu dipakai daerah tersebut. Sebenarnya md cukup mengerti sejarah dinamakannya banyudono, mengingat dulu md pernah mengikuti semacam sandiwara di SMP dimana tema yang diambil adalah asal mula "banyudono".
Namun itu akan memakan waktu yang terlalu lama, md pikir akan lebih baik kalau md searching saja dari internet kemudian md copas di blog. Irit, efisien, cepat dan tidak melelahkan. "Untuk hal seperti ini tidaklah dianggap sebagai penjiplakan karena materi yang diambil adalah sejarah secara umum dimana setiap orang bisa mengambilnya".
Maka dari search engine yang md percayai, md tuliskan tag kata kunci "asal cerita banyudono". Dalam sekian detik, ratusan item alamat telah dimunculkan di search engine tersebut, memberikan jawaban apa yang md cari.
Dari sekian item tersebut md memfokuskan kepada beberapa alamat dan md cari keterangan darinya. Dari sekian alamat baru yang md buka md dibuat penasaran oleh salah satu alamat "http://www.scribd.com/doc/4464101/Ketika-Cinta-Bertasbih-Episode-2Bab1820". Apa hubungannya banyudono itu dengan novel karangan kang abik .. ?? (mantan dosen md kala di mahad pada mata kuliah hadist dan tsaqofah, penulis novel terkenal "Ayat-ayat Cinta").
Ya novel itu berjudul "Ketika Cinta Bertasbih". md kadang membaca novel namun hanya sekilas, namun ketika tertarik pada suatu judul, maka md tak segan untuk membaca novel itu namun biasanya tidak lebih dari itungan hari. walau tebalnya bisa buat bantal itu tidak menjadi kendala untuk merampungkannya. Mungkin untuk kategori ini md termasuk tipe pembaca cepat, tidak perlu detail namun mengerti secara keumumman jalan ceritanya.
Kembali ke topik, dalam salah satu cerita di novel tersebut ternyata disebutkan nama banyudono.
Petikannya adalah sebagai berikut;
---


Azzam belum juga menyerah. Adiknya Lia mencoba mengenalkannya dengan anak Pak Badri.
Menurut Lia, Pak Badri ini adalah wali murid seorang anak didiknya. Pak Badri pernah bercerita bahwa dia memiliki anak perempuan yang sedang menghafalkan Al Quran di Wonosobo. ”Kata Pak Badri namanya Seila Oktaviana. Dulu sekolah di MAN I Surakarta.
Begitu lulus MAN, Seila langsung nyantri di Wonosobo. Tahun ini katanya khatam hafal 30 juz. Mungkin yang santriwati hafal Al Quran seperti ini yang jadi jodoh Kakak.” ”Rumah Pak Badri di mana?” Tanya Azzam penasaran.
”Rumah Pak Badri di mana?” Tanya Azzam penasaran.
”Dekat Kak. Di daerah Banyudono situ.” Tak harus menunggu lama, hari berikutnya ia ke Banyudono.
Pak Badri ternyata juga ikut pengajian Al-Hikam yang diasuhnya. Pak Badri sangat senang mendengar pengakuan Azzam yang ingin menyunting putrinya. Azzam langsung diajaknya ke Wonosobo. ”Kita langsung saja ke sana. Langsung ketemu Seila. Biar semuanya jadi enak dan terbuka.” Kata Pak Badri. Azzam ditemukan dengan Seila yang terus menundukkan kepala. Pak Badri juga menjelaskan kepada Seila maksud kedatangannya membawa Azzam. Seila melihat Azzam sesaat.
Seila tidak langsung memberi jawaban. Seminggu setelah itu surat Seila dari Wonosobo datang ke Banyudono. Surat itu singkat sekali. Surat itu oleh Pak Badri diberikan kepada Azzam untuk dibaca,
Ayahanda tercinta di Banyudono
Assalamu ’alaikum Wr Wb
Ananda dengan surat ini mohon tambahan doa restunya. Pun Ananda berdoa semoga Ayahanda dan Ibunda, juga adik-adik semuanya selalu dikasihi dan dicintai oleh Allah. Amin. Ayahanda berkenaan dengan maksud ayah menjodohkan ananda dengan pemuda yang bernama Azzam, itu adalah hal yang sepatutnya ananda syukuri. Memang kewajiban seorang ayah mencarikan jodoh untuk putrinya. Namun ayah, menurut ananda rumah tangga yang tidak didasari cinta akan hampa tiada bermakna. Jujur, saat bertemu Azzam itu hati ananda tidak menerbitkan sedikit pun cahaya cinta. Ananda mohon maaf. Ananda tidak bisa menerimanya. Lagi pula ananda masih akan cukup lama di pesantren. Ananda belum tuntas betul menghafalkan 30 juz. Ananda tidak mau gara-gara memikirkan nikah terus konsentrasi Ananda berantakan. Setelah hafal pun ananda juga masih ingin di pesantren satu tahun untuk mematangkan hafalan dengan cara mengabdi pada pesantren. Sama sekali ananda tidak bermaksud mengecewakan ayahanda atau siapa saja. Ananda hanya menyampaikan terutama yang menjadi pendapat ananda, dan yang menurut ananda terbaik untuk ananda. Demikian mohon maaf jika ada khilaf.
Wassalamu ’alalkum Ta’zhim ananda,
Seila Oktaviana


---
Ternyata desa terpencil ini sudah menjadi salah satu kenangan bagi kang Abik [hiks-hiks], sampai-sampainya disebutkan dalam novelnya. Pesantren Al-Hikam sendiri adalah pesantren untuk pendidikan setingkat sd/smp dimana lokasinya tak kurang 100 meter ke arah utara dari kediaman keluarga besar hadiwiryanan.
Nama-nama yang mewakili dalam novel itu juga tak terasa asing bagi md, karena sebagian pengajar di mahad dulu, bernama seperti ysng disebutkan dalam novel tersebut.
Sudah lama novel ini terbit tapi yang jelas md belum tertarik untuk membacanya, "besuk-besuk aja lah!!"
Oh ya, bagi yang tertarik terhadap novel tersebut namun tidak pengen keluar duwit buat bayar, bisa download lewat alamat berikut "http://google.com" [alias cari sendiri :P)

by md

gravatar

Bisa aja md, kok yo kober-kobere mbaca novel, keliatannya serius amat, tahunya punya bakat tercecer. bisa aja md, sbenarnya kalo mau&mampu bisa nego sama p' camat. ini kan salah satu media utk mempromosikan. apalagi banyudono banyak obyek wisatanya. KCB bisa sbagai momentum utk mengangkat nama Banyudono ke dunia Internasional. sampai mesir kali ya. tak dukung. kuncinya nego dulu, kalo ada kesulitan, sebut namaNya dan hub aku. OK

gravatar

trus banyudono.blogspotnya di lanjutin ga..? kalo minta trus hubungi aparat terkait buat promosi parawisatanya, siapa tau di bayar hehehe

gravatar

iya md jadi pelopor...biar aku jg tahu mana2 yg blm aku kunjungi, maklumlah...tau kan...?

gravatar

bentar lagi film ketika cinta bertasbih mau release, ngomong-ngomong ada syutingnya di banyudono ga ya ... kangen juga sama nuansa islami dan tradisionalnya banyudono

gravatar

Iya MD hubungi pak camat, trus pk bupati klw perlu sekalian ame pak presiden biar tanah lahir kita yg tercinta bisa terkenal ampe seluruh dunia.....
Brengkale ntr MD jdi dubes Banyudono.....
hehehehehehehhehheheeee......
Klw sulit bilang ame pak Presiden. ntar tak bantuin deh....
Bantuin pake DOA je dlu ya...
hehehehehehehheheee