gravatar

Terbitkan foto Imam Samudra situs Arrahmah.com down

Situs Arrahmah.com memberikan keterangan dengan menutup sementara situs dikarenakan down, akibat jumlah pengunjung yang luar biasa guna melihat detail foto Imam Samudra beberapa hari yang lalu. Pengunjung yang penasaran dengan foto ini jumlahnya luar biasa sehingga beban yang ditanggung server berlebihan, demikian keterangan pers reallease. Keterangan ini juga menjawab pertanyaaan seputar keabsahan foto dan ijin penerbitannya. Kemudian Arrahmah.com menjelaskan kedudukannya pula sebagai media yang indepentdent dan tidak terkait dengan jamaah, organisasi, dan atau ikatan dengan gerakan manapun.

Sementara itu sebagaimana diberikan oleh www.inilah.com, Konsultan multimedia Roy Suryo memastikan bahwa foto jenazah Imam Samudra yang ramai muncul di sejumlah situs belakangan ini adalah asli. Ia membantah pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira yang sempat meragukan keaslian foto tersebut.

Menurut Roy, foto itu diambil menggunakan kamera digital Sony Cybershot DCS-H9 warna hitam dengan kecepatan 8 megapixel. Ia mendeteksi, waktu pengambilan gambar jenazah pada Minggu (9/11) pukul 09.04 WIB, di kediaman orangtua Imam Samudra, di Lopang Gede, Serang, Banten.

“Yang mengambil gambar jenazah itu bisa siapa saja. Yang jelas ia adalah orang yang dekat dengan jenazah saat itu,” kata staf pengajar Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, itu, Selasa (11/11).

Namun ia juga menjelaskan ketiak etisan pemuaatan foto tersebut, "Foto bisa saja asli, hanya kurang etis," kata Roy dalam pesan singkatnya yang diterima INILAH.COM Senin (10/11) malam.
Menurut pengamat yang juga membidik calon legislatif dari apartai Demokrat ini, situs www.arrahmah.com dengan peimpin redaksi Muhammad Fahri ini sudah lama aktif menjadi sebuah website, yakni sejak 14 Agustus 2005. "Situs tersebut memiliki hosting di Imediabiz Indonessia," tambah Roy.

Sedangkan untuk media penyimpaan atau server situs www.arrahmah.com, lanjut Roy, terletak di Data centre di Softlayer.com Seattle Australia

gravatar

terus darimana dapat foto asli imam samudra?
pengawalan sangat ketat, wartawan kan nggak boleh meliput.

gravatar

Sebaiknya gambar itu tidak dipublikasikan dan tidak diduplikasikan. kalau hanya sebuah gambar, di surtanah, lokasi tepi kampung lebih banyak. yang penting adalah tulisan yang tertoreh yang kemudian menjadi sebuah makna. toh kita semua juga akan seperti itu, tidak lebih dan tidak kurang. cuma bagaimana kita mempersiapkan proses yang bisa dipertanggungjawabkan. Itulah kalimat yang penting kita rangkai. artinya gambar itu tidak perlu dipublikasikan dan diduplikasikan. MEDENI