gravatar

Gerhana Matahari Dukungan Rakyat Palestina

Sebuah bukti kekuasaan Alloh dalam mengatur alam semesta adalah terjadinya gerhana, baik matahari maupun bulan. Sebuah peristiwa penting yang tidak dilupakan sebagai manusia. Mengapa, bukankah ini hanyalah salah satu dari sekian peristiwa alam yang terjadi di dunia ?? memang, namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memperingatkan umatnya untuk kembali ingat dan segera menegakkan shalat, memperbanyak dzikir, istighfar, doa, sedekah, dan amal shalih tatkala terjadi peristiwa gerhana. Ini menunjukkan peristiwa gerhana baik gerhana matahri maupun gerhana bulan, adalah peristiwa yang tidak seharusnya di buat remeh oleh umat manusia.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam sabdanya:

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah." (Muttafaqun ‘alaihi).

Gerhana atau kusûf adalah hilangnya cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya, dan perubahan cahaya yang mengarah ke warna hitam atau gelap. Kalimat khusûf semakna dengan kusûf. Ada pula yang mengatakan kusûf adalah gerhana matahari, sedangkan khusûf adalah gerhana bulan. Pemilahan ini lebih masyhur menurut bahasa. Jadi, shalat gerhana, ialah shalat yang dikerjakan dengan tata cara dan gerakan tertentu, ketika hilang cahaya matahari atau bulan atau hilang sebagiannya.

Shalat gerhana hukumnya sunnah muakkadah, dalil yang lebih kuat menyatakan wajib. Untuk lebih jelasnya mengenai hukum dilaksanakannya shalat gerhana, bisa melihat rujukan kitab-kitab seperti; Al-Mughni, Ar-Raudhah an-Nadiyah, Asy-Syarhul-Mumti’, Bidayatul-Mujtahid, Irwâ‘ul Ghalil, Raudhatuth-Thalibin, Shahîh Fiqih Sunnah, Tamamul-Minnah, dll mengenai kaifiyatu adai sholatil khusuf.

Sholat gerhana hendaknya dilakukan secara berjamaah dan dilaksanakan di masjid, sedang waktu pelaksanaan shalat dimulai dari awal gerhana matahari atau bulan sampai gerhana tersebut berakhir. Akhir dari sholat gerhana (dalam hal ini gerhana matahari) adalah ketika keadaan kembali terang, kemudian sholat gerhana matahari tidak dilakukan ketika matahari dalam keadaan tenggelam (dengan kata lain gerhana matahari terjadi di belahan bumi yang lain).

Amalan yang dilakukan pada saat terjadi gerhana;

1. Memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan amal shalih. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam :

"Oleh karena itu, bila kaliannya melihat, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat dan bersedekahlah." (Muttafaqun ‘alaihi).

2. Keluar menuju masjid untuk menunaikan shalat gerhana berjama’ah, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

"Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam keluar menuju masjid, kemudian beliau berdiri, selanjutnya bertakbir dan sahabat berdiri dalam shaf di belakangnya." (Muttafaqun ‘alaihi).

3. Wanita keluar untuk ikut serta menunaikan shalat gerhana, sebagaimana dalam hadits Asma’ binti Abu Bakr Radhiallahu'anhuma berkata:

"Aku mendatangi ‘Aisyah istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tatkala terjadi gerhana matahari. Aku melihat orang-orang berdiri menunaikan shalat, demikian pula ‘Aisyah aku melihatnya shalat…" (Muttafaqun ‘alaihi).

4. Shalat gerhana (matahari dan bulan) tanpa adzan dan iqamah, akan tetapi diseru untuk shalat pada malam dan siang dengan ucapan “ash-shalâtu jâmi’ah” (shalat akan didirikan), sebagaimana disebutkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr Radhiallahu'anhuma, ia berkata:

"Ketika terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam diserukan “ash-shalatu jâmi’ah” (sesungguhnya shalat akan didirikan)." (HR Bukhâri).

5. Khutbah setelah shalat, sebagaimana disebutkan dalam hadits, ‘Aisyah Radhiallahu'anha berkata:

"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam , tatkala selesai shalat, dia berdiri menghadap manusia lalu berkhutbah." (HR Bukhâri).

Dan keutamaan-keuatamaan amalan yang dilakukan pada saat gerhana inilah yang sepatutnya dilakukan oleh pribadi muslim, dijauhkan dari perkara-perkara yang tidak bermanfaat lagi berlebih-lebihan.

Momen inilah yang perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya mengingat pula musibah yang dialami oleh rakyat Palestina, sedemikian hingga amalan-amalan pada waktu gerhana sebagai wujud munajat kita untuk meraih ridho Alloh, sekaligus sebagai pengharapan bahwasanya dengan keridhoan yang diperoleh memudahkan munajat untuk ketabahan, kekuatan, dan kemenangan bagi rakyat Palestina dalam melawan zionis yahudi.